Narkoba Petaka
Sri Kisowo Mukti
Kutelusuri
tepian jalan
Bersanding
dengan canda tawa
Tuk
mencari sinar perdamaian
Namun
ku tak temukan apa-apa
Jiwa
yang bersih akhirnya menjadi kotoran
Aku
heran......!!!
Mengapa
dia harus ada!!!
Mengapa
tidak dimusnahkan saja!!!
Dia
kecil, tapi merusak masa depan bangsa
Dia
juga kecil, tapi juga mahal harganya
Akhirnya
aku sudah masuk kerayuanmu.....
Dan
kini
Aku
lelah....!!!
Aku
pusing...!!!
Aku
sekarang tak berdaya...!!!
Semua
karnamu...!!!
Bangsat
kau..!!!!!
Pergi
kau dari dunia ini...!!!
Aku
sudah muak karenamu..!!!
oh
kawan...
Kau
jangan mencoba tuk mendekatinya
Rugi
rasanya
Iya
rugi sekali
Raihlah
masa depanmu dengan ceria
Agar
cita-cita bangsa kembali bersinar
Bagaikan
pelangi yang menghiasi langit ini
Koruptor Negeri Ini
Sri Kisowo Mukti
Hai
kau orang-orang pelupa
Tidaklah
kau sadar
Betapa
kuatnya engkau
Kau
selalu menindas kami
Demi
kekayaanmu
Demi
pangkatmu
Demi
derajatmu
Oh
tidak.....
Mau
jadi apa negeri ini?
Jika
para koruptor merajalela
Suap
demi suap, tapi
Semuanya
tidak langsung selesai sekejab mata
Apakah
kau tahu wahai pelupa?
Bagiku
jabatan membohongi kita semua
Bagiku
kau bagaikan tikus liar gila
Gila
karena uang
Demi
masa depanmu sendiri
Tapi
sekali lagi...
Katakan
oh tidak.....
Kau
boleh tertawa sesukamu
Kau boleh tindas kami
Kau
boleh mengambil kekayaan kami
Tapi
ingat kau wahai pelupa
Tuhan
tidak tidur
Kebenaran
akan mutlak benar
Awan
kegelapan akan sirna dengan kebenaran
Kebenaran
akan membawa kebaikan
Guruku
Sri Kisowo Mukti
Oh
guruku....
Kau
hadir laksana terang
Kau
hadir tanpa belas upah
Pelitaku
dari hidupku yang gelap gulita
Gelap
gulita membawa buta
Setiap
kata kau pancarkan sejuta cahaya
Cahaya
terang seluruh insan
Nasihat
demi nasihat
Kau
adalah suri tauladan
Semangatnya
menggelegar bak halilintar
Demi
kesejahteraan dan kemajuan bangsa
Oh
guruku....
Engkaulah
binar hayat
Tanpamu
aku tak tahu apa-apa
Aku
pasti terbenam ke dalam gap
Padahal
kau rela mati-matian
Berdedikasi
demi anak-anak didikmu
Terima
kasih wahai guruku
Perjuanganmu
tiada tara untuk kami
Tetaplah
tersenyum wahai guruku
Tetaplah
semangat wahai guruku
Dan
tetaplah sabar wahai guruku
Pengabdianmu
sungguh besar
Namamu
akan selau terukir dalam sanubariku
Yang
amat dalam
Disini
do’aku akan selalu mengiringimu
Hanya
untuk guruku yang sudah tiada teruna
Semoga
Tuhan memanjangkan umurmu
Untuk
mengemban menuntun muda mudi Indonesia
Pesan Untuk Dia
Sri Kisowo Mukti
Kutulis
namamu di hatiku
Kau
hadir bagaikan pelangi yang menghiasi jiwaku ini
Setiap
renungan malam aku selalu mengingatmu
Cinta
itu memang buta
Tak
kenal usia dan tak kenal waktu
Karena
cinta seakan terbang ke langit ke tujuh
Mengepakkan
sayap-sayap untuk naik kesana
Aku
mencintaimu bukan karena harta
Aku
mencintaimu bukan karena fisik
Aku
bukan mencintaimu bukan karena apa-apa
Tapi,
aku mencintaimu karen hati kamu
Kau
itu seperti bintang kejora
Karena
sinar wajahmu yang begitu terang
Membuatku
makin tergila-gila
Pesan
dari aku
Jagalah
cinta kita ini
Masalah
bukan berarti hambatan bagi kita
Cobalah
untuk tetap tegar hadapi dengan ringan tangan
Dan
satu hal lagi
Kuingin
selalu menjagamu sampai nanti
Hingga
jiwa raga ini terlep
Bumi Menangis
Sri Kisowo Mukti
Dulu
kau menangis
Sekarang
kau tertawa
Dulu
kau miskin
Sekarang
kau kaya
Banyak
orang bertanya
Dari
mana semuanya itu?
Ya....
dari merusak alam
Demi
selembar uang, kau tega melakukannya
Demi
kebutuhan, kau pun buta
Demi
kekayaan, kau pun agresif
Apakah
kau lupa
Ha,,,,
Bahwa
masih ada anak cucu kita
Yang
ingin menikmati segarnya alam
Dengan
hasrat dari kelopak matanya
Tapi
sekarang berubah
Berubah
segalanya menjadi rusak
Dulu
yang berambut sekarang jadi gundul
Dulu
yang cantik sekarang jadi jelek
Seolah-olah
orang menjadi terkesima melihatnya
Apakah
selama ini kau tak sadar?
Kau
telah merusak alam
Hey
kau... !!!
kau
tak punya hati.
Licik
sekali niat bejatmu itu
Kalau
bumi sudah marah, kaupun akan merasakan akibatnya
Satu
kali, dua kali, tiga kali kau akan lenyap
Manusia
yang tak berdosa menjadi korban
Hewan
yang ingin berkembang pupus lah sudah
Tumbuhan
yang ingin tumbuh hanya jadi riwayat
Pesan
dari Tuhan
Jagalah
alammu ini
Agar
kau bisa menikmati hidup
Karena
alam kita ini
Adalah
milik kita dan anak cucu kita nanti
Menerka Hidup
Eny Kustyorini
Kisah
hidup seorang manusia
Bukan
sekedar suka dan duka
Makna
hidup manusia
Tak
bergantung problematika....
Siapa
yang mengatur
Tak
ada aral melintang
Bahkan
kesempatan
Tak
mudah diukur...
Jika
hidup datang kedua
Siapa
yang bisa menerka
Hanya
waktu kita punya
Tak
pernah di sia-sia...
Cerewetisme
Eny Kustyorini
Omong
sana – omong sini
Belok
sana – belok sini
Curhat
sana – curhat sini
Dengar
sana – dengar sini
Jika
tiap kesempatan diberi
Dengar
cerita seluruh “negeri”
Jika
tiap kesempatan diberi
Arif
dan bijak tuk mengerti
Siapakah
aku ini...
Apakah
tujuan hidupku ini ...
Kemanakah
langkah ku berhenti
Hanya
satu pasti ajal menanti
Roket Air
Eny Kustyorini
Melambung
tinggi
Melambung
jauh
Menuju
sebuah titik
Titik
tuk berhenti
Berisi
air
Berisi
angin
Air menjadi
tenaga
Angin
menjadi penyeimbang
Siapa
yang bisa menjadi air
Siapa
yang bisa menjadi angin
Seyogyannya
bisa mengalir
Seyogyanya
bisa menjadi penyejuk
13 disusul 14
Eny Kustyorini
13
populer lebih dulu
14
siap menyusul kepopuleran
13
banyak dinanti
14
membuat ketawa-ketiwi
Hikmah
13 ...
Anak
bisa sekolah
Hikmah
14
Anak
– istri pipi merona
Alangkah
bijak 13 menghadapi
generasi
masa depan tuk sekolah
Alangkah
bijak 14 menghadapi
Hari
bahagia umat muslim sedunia
Memimpin dan Dipimpin
Eny Kustyorini
Enaknya
memimpin
Tinggal
tunjuk sana-tunjuk sini
Enaknya
memimpin
Tinggal
bilang sana-bilang sini
Enaknya
dipimpin
Tinggal
gerak sana-gerak sini
Enaknya
dipimpin
Tinggal
bikin ini-bikin itu
Tahukah
kita ...
Lebih
enak menjadi siapa?
Memimpin
dan Dipimpin
Keduanya
bagai dua sisi mata uang.
oooouuuchhh sastrawan : *
BalasHapus